Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin,
OSC
Misa Peringatan Wajib St. Filipus Neri 26
Mei 2020
Kapel Santa Maria Bunda Yesus
Wisma Keuskupan Bandung
Bacaan I Kis 20:17-27
Mazmur Tanggapan Mzm 68:10-11.20-21
Bacaan Injil Yoh 17:1-11a
Saudara saudari yang terkasih,
ada orang bertanya dan saat dijawab dengan
nasehat untuk hidup lebih baik, ia tidak berubah. Ia mengajukan pertanyaan informatif
atau bahkan defensif bukan transformatif, pertanyaan untuk mencari informasi
bahkan untuk membela diri, bukan untuk berbenah diri. Orang mau tahu pendapat orang
bijaksana, tetapi tidak mau berubah. Itulah orang yang bertanya kepada Yesus, “Guru
yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup kekal?” Waktu diberi nasehat oleh Yesus, “juallah segala
milikmu dan ikutilah Aku!” Ia kecewa dan pergi dengan sedih, karena jawabanNya
tidak sesuai dengan harapan. Rupanya ia bertanya bukan untuk mendengarkan
nasehat agar bertobat, tetapi untuk membenarkan diri.
Santo Santa selalu mendengarkan nasehat
Tuhan dan hidup sesuai dengan jalan Tuhan. Santo Filipus Neri yang kita
peringati hari ini, dikenal dengan nasehat-nasehat transformatif hingga banyak
orang datang kepadanya, termasuk para Kardinal, mengaku dosa kepadanya dan mendengarkan
nasehat dan bimbingannya, pada abad ke 16 di Roma.
Pada suatu hari ada seorang Ibu datang
kepadanya, dan ia kenal betul. Ia sebetulnya bisa mengetahui rahasia orang,
mendapat mukjizat itu, Roh Pengetahuan, Karunia Pengetahuan. Waktu datang, ia
berkata kepada Ibu itu,
“Bu, maukah menolong saya?”
Mendengar kata-kata itu, Ibu itu senang
sekali, karena bisa membantu Filipus Neri. Lalu ia berkata,
“tolong belikan ayam di pasar. Nanti
setelah ayam itu dipotong di pasar, bawa pulang ayam itu, dalam perjalanan
pulang, tolong lepaskanlah bulunya satu per satu di jalan, sehingga ketika sampai
ke tempat ini, ke pastoran ini, ayam itu sudah tanpa bulu”
Lalu ia dengan senang hati pergi. Lalu ia
membeli dan mencabut, sampailah Ibu itu membawa ayam yang sudah botak, yang
sudah tanpa bulu, yang siap dibumbui, siap dimasak.
Lalu Filipus Neri berkata,
“sekarang Ibu kembali lagi ke jalan
tadi, ambillah bulu-bulu yang sudah dicopotkan itu dan tempelkan kembali kepada
ayam itu”.
Ibu itu berkata,
“Pastor, tidak mungkin, bulu-bulu yang
sudah beterbangan ke sana ke mari, saya cabuti dan kumpulkan kembali”.
Lalu Filipus Neri karena tahu Ibu itu suka
gosip, suka menjelekkan orang lain, ia berkata, “demikianlah Bu, apa yang Ibu katakan
dalam gosip, apa yang ibu katakan kejelekan orang lain, sudah menyebar ke sana
ke mari oleh orang-orang yang Ibu ceritakan, dan tidak mungkin dikumpulkan
kembali”.
Saudara saudari yang terkasih,
Yesus berdoa kepada Bapa tentang dan untuk
murid-muridNya. Ia bersyukur karena para murid mendengarkan nasihatNya. Mereka
sudah mengalami fine tuning kemarin,
menyamakan gelombang, sehingga mudah untuk melakukan live tuning, menyamakan gelombang hidupnya. Sehingga hidupnya itu sama
dengan hidup yang dilakukan oleh Yesus. “Mereka itu milikMu dan Engkau telah
memberikan mereka kepadaKu dan mereka telah menuruti firmanMu”. Yesus mendengarkan
firman Allah dan menyampaikannya kepada para murid yang juga menerimanya. Maka
para murid sekarang itu tahu, apa yang Yesus kehendaki dan Bapa maui dan
menuruti apa yang Yesus maui.
Paulus selalu mengikuti nasihat Roh Kudus,
ia mengungkapkannya dengan istilah “sebagai tawaran Roh”, tanpa protes, tanpa
banyak tanya. Kemanapun Roh Kudus menasehati, diapun segera pergi, “… aku tidak
tahu apa yang akan terjadi dengan diriku di Yerusalem selain daripada apa yang
dinyatakan oleh Roh Kudus, dinasehatkan oleh Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku,
bahwa penjara dan sengsara menunggu aku”. Walau beresiko hilang nyawa, ia ingin
menyelesaikan apa yang dinasehatkan Tuhan, karena yakin jalan Tuhanlah yang
akan menyelamatkan.
Saudara saudari yang terkasih,
kalau kecewa kadang kita protes kepada Tuhan,
“mengapa begini dan begitu, seharusnya kan Engkau begini dan begitu kepadaku”. Kita
tak sadar memberi nasehat kepada Tuhan, seolah Ia itu tidak Maha Tahu. Ia
adalah penasehat ulung seperti yang ditulis oleh Yesaya (40:13-14) “Siapakah yang
dapat mengatur Roh Tuhan atau memberi petunjuk kepadaNya sebagai penasehat? Kepada
siapa Tuhan meminta nasehat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar Tuhan
untuk menjalankan keadilan, atau siapa yang mengajar Dia pengetahuan dan
memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan
pengertian?” Manusialah seharusnya meminta nasehat pada Tuhan, Karunia Roh
Nasehat membuat kita mau dan mampu dipimpin Allah menapaki jalan keselamatan. Roh
ini membimbing kita dalam hal-hal praktis agar kita tidak tersesat, membuat
kita mau dan mampu mengikuti petunjuk Tuhan yang Maha Tahu, jalan mana yang
terbaik bagi kita untuk selamat dan bahagia. Itulah live tunning, hidup pada jalan Allah. Di hadapan Allah kita diajak untuk
tidak sok tahu, tetapi selalu mempunyai telinga yang siap mendengarkan, hati yang
siap menerima, budi yang siap mencerna dan mulut yang siap berkata, “aku ini
hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu”. Sikap itu akan menjadi
kebiasaan untuk selalu fokus kepada Allah, sehingga dengan hati-hati kita
bertindak sesuai dengan nasehatNya. Kalau biasa mendengarkan nasehat Tuhan,
lama kelamaan kita mengerti jalan mana yang paling baik, jalan Tuhan mana yang
harus dipilih. Intuisi pastoral dan spiritual tumbuh, nurani moral dan sosial
berkembang, hingga kita bertindak dengan cepat dan tepat, sesuai dengan
kehendakk Allah. Tanpa doa nang-ning-nung, tenang-hening-renung, memberi
kesempatan Tuhan berbicara, dan mencari kesempatan untuk membaca Kitab Suci,
bagaimana mungkin kita mendengarkan nasehatNya untuk melakukan yang baik dan
menjauhi yang jahat. Hingga apa yang kita rindukan : hidup penuh sukacita dalam
Tuhan dapat kita alami kini dan nanti.
Ibu Ratih,
ReplyDeleteSaya sangat menghargai karya transkripsi Anda, bermanfaat untuk mendalami Homili Bapak Uskup Mgr. Antonius Subianto Bunyamin, OSC.
Mohon ijin untuk dibagikan.
Sekian dan terimakasih.
Hormat saya,
Efendi
Silakan pak Efendi,
DeleteSaya sudah mengabari Bapa Uskup tentang blog ini dan beliau tidak berkeberatan jika dibagikan lagi.
Terima kasih juga...