Thursday, May 14, 2020

14 Mei 2020 Pesta St Matias Rasul


Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC
Misa Pesta Santo Matias Rasul 14 Mei 2020
Kapel Santa Maria Bunda Yesus
Wisma Keuskupan Bandung


Bacaan I Kis 1:15-17.20-26
Mazmur Tanggapan Mzm 113:1-2.3-4.5-6.7-8
Bacaan Injil Yoh 15:9-17

Saudara saudari yang terkasih,
setiap kelompok mempunyai ciri khas masing-masing yang tampak dalam diri para anggotanya. Ada ciri yang mutlak, primer, ada pula ciri tambahan, sekunder. Demikianlah murid-murid Yesus pun memiliki ciri khas yang menunjukkan bahwa merekalah pengikut Tuhan. Ciri mutlaknya adalah hidup, yaitu perkataan, perbuatan dan kasih yang menghadirkan Allah di manapun dan kapan pun, serta dengan siapa dan kepada siapapun.

Saya pernah membaca satu anekdot :
pramugari penerbangan internasional konon mengenal asal negara para penumpangnya dari kebiasaan mereka setelah makan. Kalau mereka menaruh garpu dan sendok disilangkan di atas piring berarti orang Amerika, kalau disejajarkan di atas piring berarti orang Eropa, kalau disejajarkan di luar piring berarti orang Jepang, kalau tidak ada di mana-mana alias lenyap berarti orang Indonesia.
Setahu saya dari dulu bangsa Indonesia cara dan karakternya itu adalah gotong royong yang muncul pada masa-masa ini, lebih kentara dan lebih kelihatan.

Saudara saudari yang terkasih,
Yesus memberikan wasiat tentang cara dan ciri hidup yang mutlak dilaksanakan, sebagai tuntutan pada para murid, kalau mau menjadi murid dan dikenal sebagai murid-muridNya. Para murid mengetahui dua perintah utama dalam Kitab Suci. Perintah pertama: kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Perintah kedua: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Perintah pertama berbicara tentang cinta spiritual pada Allah. Perintah kedua tentang cinta sosial pada sesama dan cinta individual pada diri sendiri. Cinta pada Allah dan pada sesama diperintahkan, sedangkan cinta pada diri sendiri diandaikan. Pada Perjamuan Malam Terakhir, Yesus memberi perintah ketiga: “Aku memberikan perintah baru kepadamu yaitu supaya kamu saling mengasihi sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-muridKu yaitu jikalau kamu saling mengasihi. Perintah ketiga yang berbicara tentang cinta eklesial yaitu cinta timbal balik yang menjadi ciri khas murid-murid Tuhan secara mutlak, diulang dalam Injil hari ini Yohanes 15 ayat 12 dan 17 dua kali. Tampak tanpa ciri khas saling mengasihi ini, tanpa karakter cinta yang berefek menghadirkan Allah yang adalah kasih, seseorang tak layak disebut murid Tuhan. Sekelompok orang yang mengakui Yesus baru layak disebut komunitas murid Yesus kalau hidup saling mengasihi.

Saudara saudari yang terkasih,
apakah gereja saat ini mencerminkan komunitas murid yang saling mengasihi? Kalau kita masih memikirkan diri sendiri, kelompok kita sendiri, paroki, keuskupan masing-masing, apakah layak disebut komunitas? Jangan-jangan kelompok kita masih merupakan suatu gerombolan atau geng yang memikirkan diri sendiri. Kamu-kamu, saya-saya, orang bilang lu- lu, gua-gua, urusanmu-urusanmu, urusanku dan urusanku. Saling mengasihi satu sama lain yang lahir dari pengalaman dikasihi Yesus menjadi karakter utama dalam gereja. Saling mengasihi menjadi budaya gereja, menjadi nilai bersama, menjadi karakter utama komunitas murid-murid Yesus.
Marilah kita tunjukkan saat ini bahwa gereja adalah komuinitas murid Yesus yang saling mengasihi dengan saling peduli. Kalau kita tak bisa saling mengasihi dalam komunitas internal gereja, bagaimana mungkin kita bisa peduli dengan tulus hati pada sesama sebangsa seperti yang dianjurkan dimana-mana untuk saling menjaga tetangga.
Mari kita peduli satu sama lain, tanpa berbicara soal agama, tapi menekankan kemanusiaan dan kesatuan bangsa Indonesia, sebagai buah pengalaman saling mengasihi satu sama lain.

No comments:

Post a Comment

5 Juli 2020 Minggu Pekan Biasa XIV

Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC Misa Hari Minggu Biasa XIV 5 Juli 2020 Gereja Santo Petrus Katedral Bandung video :  Min...