Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin,
OSC
Misa Harian Jumat Prapaskah V 3 April 2020
Gereja Santo Laurentius Sukajadi Bandung
Bacaan I Yer 20:10-13
Mazmur Tanggapan Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7
Bacaan Injil Yoh 10:31-42
Saudara saudari yang terkasih,
sebagai mahluk sosial kita hidup
berdampingan dengan orang lain, kita menata diri, memilih pakaian, menentukan
gerak gerik, bahkan memilih pelayanan dan pekerjaan karena sadar ataupun tidak
sadar kita dilihat, diamati dan dinilai oleh orang lain. Apakah pakaiannya matching, sisirannya rapi. Maka kita
berusaha memberikan penampilan dan kehidupan yang terbaik yang bisa membuat orang
lain senang dan tenang, gembira serta bahagia. Kadang bicara basa basi asal
orang lain senang, menjadi cara membuat kesan bahwa dirinya adalah orang yang menyenangkan. Bisa jadi di situ
ada kebenaran yang dikorbankan.
Kalau suara hati yang diperkuat oleh Sabda
Allah menuntut kita berbuat yang benar dengan resiko bahwa orang lain merasa
terganggu, tidak senang dan tenang lagi, apakah kita juga masih mau berbasa
basi? Di sinilah kita ditantang untuk berani berbuat benar, bukan karena kita
sok jagoan atau sok hebat, tapi karena kita takut akan Tuhan dan malu terhadap
sesama kalau kita tidak melakukannya.
Saudara saudari yang terkasih,
nabi Yeremia dibully bahkan oleh sahabatnya karena setia menyampaikan pesan Allah tentang
malapetaka yang akan menimpa bangsanya, yaitu dikuasai Raja Babel akibat ketidak
setiaannya kepada Allah. Yeremia sebetulnya ciut dan takut, tetapi ia mengalami
dan mengimani bahwa Allah Yang Mahakuasa akan menyertainya. Sebenarnya Yeremia
bisa berbasa basi, hingga tidak menyampaikan pesan Allah atau malah menghibur
mereka seperti yang dilakukan nabi-nabi palsu, asal orang senang dan tenang. Tapi
tidak, Yeremia yakin akan penyertaan Allah yang akan melepaskan orang baik dari
tangan orang jahat. Maka ia berani berkata dan berbuat yang benar.
Yesus di dalam Injil kita mendengar lagi
hendak dilempari oleh orang-orang Yahudi. Apa sebenarnya kesalahannya? Apa yang
telah diperbuat oleh Yesus hingga mereka marah bahkan menjadi brutal? Yesus
bertanya, “banyak pekerjaan baik yang berasal dari BapaKu, yang Kuperlihatkan
kepadamu. Pekerjaan manakah yang membuat kamu mau melempari Aku?” Yesus mau dilempari
karena tetap mewartakan kabar baik dan melakukan perbuatan amal kasih. Yesus
tidak gentar. Ia dengan berani tetap mewartakan Kerajaan Allah walaupun
taruhannya adalah nyawa.
Saudara saudari yang terkasih,
Tantangan yang dialami oleh Yeremia dan
Yesus yang berani berbuat benar dan tetap melakukan pekerjaan-pekerjaan baik,
bisa terjadi di manapun, di lingkungan tetangga, di tempat kerja bahkan dalam
keluarga kita dan di gereja ini. Hari ini kita diteguhkan untuk berani
melakukan pekerjaan baik, yang berasal dari Allah dengan resiko mungkin dibully bahkan oleh sahabat dekat atau
keluarga sedarah, “mengapa kamu berbuat begini? Nanti kami diolok-olok, nanti
kami dibully”. Syukur kepada Allah,
banyak orang yang telah berani berbuat benar, melakukan karya-karya baik dan
bersaksi. Tuhan tidak tidur.
Saudara saudari yang terkasih,
banyak orang yang meminta kepada Pastor Paroki
untuk ikut misa, ketika kami berkeliling. Tapi Pastor Paroki itu mengatakan, “tidak!
Misa kita tertutup”. Apalagi hari ini Jumat Agung, sampai orang menangis ingin
ikut misa, menyambut komuni. Kami, hati para Imam ikut sedih, bagaimana mungkin
umat yang merindukan Tubuh Kristus juga pada Jumat Agung tetap tidak
diperkenankan. Tetapi kami tetap harus berkata, “tidak! Tetaplah berdoa di
rumah, kami akan mendoakan”.
Saudara saudari yang terkasih,
kalau kita berani berbuat benar, bukan
karena kita sok jagoan tetapi percaya bahwa Allah Yang Mahakuasa akan menyertai
kita. Kalau kita berani membela kebenaran, melakukan kebaikan, bukan karena
kita sok hebat tetapi karena kita takut akan Tuhan yang telah begitu baik berbelas
kasih kepada kita dan malu kepada sesama terutama yang telah berjasa, mencintai
kita dan mengharapkan kita menjadi orang baik, sukses dan bahagia. Mari kita
tetap melakukan pekerjaan-pekerjaan baik.
No comments:
Post a Comment