Friday, May 8, 2020

8 Mei 2020 Jumat Paskah IV


Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC
Misa Harian Jumat Paskah IV 8 Mei 2020
Kapel Santa Maria Bunda Yesus 
Wisma Keuskupan Bandung



Bacaan I Kis 13:26-33
Mazmur Tanggapan Mzm 2:6-7.8-9.10-11
Bacaan Injil Yoh 14:1-6


Saudara saudari yang terkasih,
ada banyak jalan menuju Roma, adalah peribahasa yang berarti ada banyak cara untuk mencapai tujuan. Walau banyak jalan, tapi ada satu jalan yang lebih efektif dan efisien serta lebih aman dan nyaman bagi kita masing-masing. Walau ada tawaran yang tampak lebih menarik, yang membuat kita sempat melirik dan mungkin terdengar lebih menggiurkan yang membuat pikiran simpang siur, akhirnya kita memilih apa yang menurut keyakinan dan pengalaman adalah jalan yang terbaik bagi kita, sesuatu yg populer bagi kita.
Yesus menawarkan diri sebagai jalan kebenaran dan kehidupan dengan janji bahwa di Rumah Bapa ada banyak tempat tinggal, hingga siapa yang percaya kepadaNya disediakan tempat di Surga.

Saudara saudari yang terkasih,
ada kisah yang pernah saya dengar dari orang lain.
Ada seorang anak yang masih SD yang menderita sakit leukemia dan berada pada tahap terakhir. Ibunya berada di samping tempat tidurnya, menangis tersedu-sedu karena merasa akan kehilangan anak terkasihnya. Sedangkan anaknya sendiri tampak tenang dan tentram, dan dengan suara sayup-sayup, dengan tenaga yang tersisa, ia berbisik, “Mah, mengapa menangis?” Mendengar anaknya yang tabah menahan rasa sakit, tanpa mengeluh, malah menghibur, Ibunya makin tersayat hatinya, berderailah air matanya karena sungguh sebentar lagi akan berpisah dengan anaknya. Lanjut anaknya, “Mah, jangan menangis, saya tahu ke mana saya akan pergi. Saya akan ketemu Yesus, bukankah itu yang Mama ceritakan bahwa kita akan ketemu Tuhan Yesus saat kita mati?”

Saudara saudari yang terkasih,
Yesus berbicara soal Rumah Bapa, Ia bukan mengandai-andai adanya Surga. Ia bukan hanya mengatakan kepada para murid untuk percaya saja, berharap saja, tetapi Ia meyakinkan bahwa Ia tahu tempat itu, karena berasal dari situ. Sebagaimana telah Ia katakan kepada Nikodemus pada Yohanes 3:13, “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke Surga, selain daripada Dia yang telah turun dari Surga, yaitu Anak Manusia”. Ia yang percaya kepadaNya tahu jalan masuk Surga. Thomas minta informasi sekaligus klarifikasi, jalan yang mana dan bagaimana caranya. Yesus menjelaskan, diriNya adalah jalan menuju kebenaran, agar setiap orang memperoleh kehidupan yang dirindukannya. Ia bersabda sebelumnya, pada Yohanes 10:9 Ia adalah jalan, ”Akulah pintu, barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput”. HidupNya adalah kebenaran. Apa yang kita baca dan dengar dalam bacaan pertama hari ini dan kemarin, bagaimana Yesus memenuhi Kitab Suci, bagaimana Yesus hidup sesuai dengan kehendak Allah. Dia adalah kebenaran, yaitu apa yang seharusnya diterima dan dipercaya manusia untuk diterapkan dalam hidupnya, sehingga orang bahagia dan selamat. Ia adalah kebenaran, Ia adalah Sabda yang sudah menjadi daging, Ia adalah Sabda Allah.
Yesus memberi contoh, bagaimana hidup benar, adil, murah hati dan penuh belas kasih hingga mautpun dikalahkan dan Ia dibangkitkan Allah.

Saudara saudari yang terkasih,
cara hidup ini akan memberi keselamatan dan kebahagiaan bagi orang yang percaya kepada Yesus, kematian adalah jalan menuju kehidupan baru yang dirindukan. Hal ini membuat orang tak takut akan kematian tetapi justru mendorong orang untuk makin menghargai kehidupan sebagai suatu anugerah dan kesempatan. Bagaimana hidup baik, hidup sehat, hidup bersih, hidup berkat jika pada saat mati nanti, di mana kematian menjemput, di mana tak satu orangpun terhindar dari kematian. Semoga kita sudah hidup menurut jalan Tuhan, dalam kebenaran yang mengantar pada keselamatan.
Semoga kehidupan dan kematian kita memuliakan Tuhan. Saat mati, bibir kita tersenyum, wajah kita cerah, hati kita tenang dan roh kita pun selamat, serta orang melayatpun memuji Tuhan. Itulah yang menjadi keyakinan Paulus dalam Roma 14:8 “Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup maupun mati, kita adalah milik Tuhan.

No comments:

Post a Comment

5 Juli 2020 Minggu Pekan Biasa XIV

Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC Misa Hari Minggu Biasa XIV 5 Juli 2020 Gereja Santo Petrus Katedral Bandung video :  Min...