Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin,
OSC
Misa Jumat Paskah VI 22 Mei 2020
Kapel Santa Maria Bunda Yesus
Wisma Keuskupan Bandung
video : Jumat Paskah VI 22 Mei 2020
Bacaan I Kis 18:9-18
Mazmur Tanggapan Mzm 47:2-3.4-5.6-7
Bacaan Injil Yoh 16:20-23a
Saudara saudari yang terkasih,
kita kecewa saat kehilangan kesempatan yang
kita nantikan, kita sedih ketika kehilangan barang yang kita sukai, kita
berduka cita kalau ditinggal pergi mati orang yang kita cintai. Akan tetapi
perasaan dan pengalaman tersebut berubah menjadi pengalaman rahmat, saat ternyata
kita kemudian mendapatkan kesempatan lebih baik dan memperoleh barang yang
lebih berharga. Duka cita kita pun berakhir, saat kepergian orang yang kita
cintai ternyata mengubah kita secara total, menjadi manusia yang luar biasa,
sesuai dengan pesan dan harapan serta janji dan mimpi orang yang kita cintai tersebut.
Perubahan dukacita menjadi sukacita ini
disampaikan Yesus kepada para muridNya setelah kebangkitan dan kenaikan ke Surga
serta turunnya Roh Kudus atas para rasul, janji Yesus terbukti. Di awal karyaNya
pada Injil Lukas, Yesus tampil menyatakan bahwa apa yang ditulis Kitab Suci
tentangNya terpenuhi di dalam diriNya. “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia
telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk
membebaskan orang-orang yang terindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan
telah datang” Lukas 4:18-19. Yesaya berbicara tentang Mesias yang membawa tahun
rahmat Tuhan ini diurapi oleh Roh Allah. Yesaya 11:2-3a “Roh Tuhan akan ada padaNya,
roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan
takut akan Tuhan (atau disebut juga roh kesalehan), ya kesenangannya ialah
takut akan Tuhan”.
Hidup dan karya Yesus dipenuhi oleh ketujuh
Roh tersebut. Para murid akan meneruskan hidup dan karya Yesus yang membawa
tahun rahmat Tuhan. Mereka akan dilengkapi dengan Roh Allah yang mengurapi Yesus.
Roh itu tidak diberikan sewaktu Yesus hidup, tetapi dianugerahkan Yesus kepada
para murid setelah Yesus bangkit dan naik ke Surga. Roh Kudus yang dijanjikan Yesus
turun atas para rasul pada hari Pentakosta, yaitu hari kelima puluh setelah Yesus
wafat, yaitu hari Yobel tahun rahmat Tuhan. Hari Yobel, hari rahmat Tuhan
adalah hari kelima puluh, yaitu masa pembebasan hutang dari segala sesuatu, orang
yang berhutang harus dibebaskan pada tahun kelima puluh, sehingga pada hari itu
orang mengalami penebusan, orang mengalami dirinya sebagai manusia kembali,
dibebaskan dari hutang, dibebaskan dari situasi dan status budaknya.
Secara ajaib, saudara saudari yang
terkasih, tujuh karunia Roh Kudus juga bekerja dalam diri para rasul, hingga
mereka berubah total setelah Pentakosta menjadi Alter Kristus, Alter Christi,
Kristus-Kristus yang lain. Orang yang menyaksikan hidup dan karya para rasul,
seperti mengalami sendiri Yesus hidup, Yesus hadir. Hidup para rasul sungguh
menghadirkan Yesus. Kalau para murid membutuhkan Yesus, sewaktu Yesus bersama dengan
mereka, mereka harus mencari dan menemukan Yesus di mana Ia berada, entah di
atas gunung, entah di buritan. Kini kalau mereka butuh Yesus, mereka tinggal
berdoa. Roh Kudus telah menyertai perjalanan hidup mereka. Itulah yang kita
dengar pada bacaan pertama hari ini, saat mereka mengalami ketakutan dalam
menunaikan tugas perutusannya, Tuhan meneguhkan, “Paulus, jangan takut! Teruslah
memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada
seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umatKu di
kota ini”.
Saudara saudari yang terkasih,
janji yang diberikan Yesus kepada para
rasul dianugerahkan juga kepada kita melalui Sakramen Baptis dan Sakramen Penguatan.
Tujuh karunia Roh Kudus sudah diterimakan pada kita. Terimalah tanda karunia Roh
Kudus: Roh Kebijaksanaan, Roh Pengertian, Roh Nasihat, Roh Keperkasaan, Roh pengenalan
akan Allah atau Roh Pengetahuan, Roh Kesalehan dan Roh takut akan Allah.
Marilah kita cairkan hati kita yang beku,
budi kita yang keras, agar kita makin mampu menghidupi tujuh karunia Roh ini, sehingga
kita mengalami sukacita sebagai murid-murid Tuhan, karena Roh Kudus
memberdayakan kita, membuat kita mampu menghadirkan tahun rahmat Tuhan seperti
yang dikehendaki Yesus.
Transkripsi baru diunggah sore hari ini. saya khawatir Anda sakit.
ReplyDeleteSemoga Ibu Theresia Ratih Sawitridjati selalu dalam keadaan baik, sehat dan tetap bersemangat.
Maaf pak Efendi, karena kadang saya sibuk sehingga baru sempat sore/malam menuliskan dan mempostingnya di sini.
DeleteSejak 1 Mei 2020 saya mulai berkebun di rumah, ternyata cukup menyita waktu juga hehehe ... pagi setelah misa saya biasanya segera ke kebun, lalu baru selesai setelah panas, sekitar jam 10, masak, makan siang kadang ada beberapa kelas online yg saya ikuti, lalu sore berkebun lagi jika tidak hujan.
Terima kasih doanya ya Pak, semoga Bapak juga tetap sehat dan bersemangat