Wednesday, May 6, 2020

23 Maret 2020 Senin Prapaskah IV Th A/II

Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC
Misa Harian Senin Prapaskah IV 23 Maret 2020
Gereja Santa Odilia Cicadas Bandung

video : Senin Prapaskah IV 23 Maret 2020

Kuasa Yesus sangat Besar

Bacaan I Yes 65:17-21
Mazmur Tanggapan Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b
Bacaan Injil Yoh 4:43-54

Saudara saudari yang terkasih,
harapan adalah unsur hakiki yang membuat kita tetap bersemangat dalam hidup. Harapan bisa kita gantungkan pada sesuatu atau seseorang, uang, barang, relasi dengan orang tertentu, pangkat, jabatan, keahlian dan kepandaian bisa menjadi andalan di mana orang bisa berharap. Kalau barang, uang dan orang sudah tidak bisa diandalkan lagi, kepada apa dan siapa kita akan berharap?
Kemarin saya mendengar kesaksian orang yang terkena virus. Pertama, kedua dan ketiga, keluarga Depok dan telah dinyatakan sembuh. Salah satu sharing, namanya ibu Maria, ia berkata, “dulu saya membanggakan apapun, barang, mobil, rumah, keahlian, bisa menari. Tetapi setelah mengalami keadaan ini, akhirnya kepada siapa saya harus berharap, kepada Allah! Dan kesembuhan ini juga terjadi karena Allah!”

Saudara saudari yang terkasih,
pegawai istana di Kapernaum agaknya telah berusaha menyembuhkan anaknya melalui banyak cara, kepada bermacam-macam orang, tetapi anaknya tetap sakit bahkan hampir mati. Waktu ia mendengar bahwa Yesus lewat di situ, segera ia mengambil kesempatan untuk datang kepada Yesus, yang baginya adalah harapan terakhir. “Tuhan datanglah, sebelum anakku mati”. Ia meminta kehadiran fisik Yesus, kalau Yesus datang ke rumahnya, pasti anaknya sembuh. Jawaban Yesus di luar dugaan, “pergilah! Anakmu hidup!” Ternyata Yesus tidak perlu datang secara fisik, asal ia menghendaki kesembuhan, anaknya akan sembuh. Kuasa Yesus tidak dibatasi oleh kehadiran fisikNya. Perwira itu percaya bahwa kuasa Yesus sungguh luar biasa bahwa anaknya akan hidup. Maka ia segera pulang dan sungguh, harapan dan imannya membuahkan kesembuhan, sebagaimana yang diinginkan. Harapan dan iman melahirkan sukacita karena keinginan tercapai.

Saudara saudari yang terkasih,
kita sedang berada dalam kekawatiran bahkan sebagian dari kita mengalami kepanikan karena dihantui oleh wabah virus corona yang tidak bisa dianggap enteng. Dan dampaknya yang bisa membuat orang kehilangan harapan. Apalagi kalau kita menyaksikan apa yang ditayangkan, apa yang kita saksikan dan alami melalui media sosial
Tadi bersama dengan Romo-Romo Kuria melewati Pasar Cicadas, berbeda sekali, padat, ada kehidupan. Mungkin di antara mereka ada yang was-was, ada yang takut juga. Tapi itulah dilema, tidak melakukan kegiatan pasar mereka mati dari mana mereka dapat uang untuk sepeser uang untuk memberikan sesuatu untuk menghidupi keluarga. Mungkin mereka juga takut, tapi tidak ada jalan lain, kalau tidak mereka juga akan mati, mungkin bukan karena virus corona tetapi oleh ketidak berdayaan ekonomi dan sosial.

Usaha keras telah dilakukan oleh banyak pihak, tetapi ternyata data menunjukkan bertambahnya jumlah orang yang dicurigai terjangkit, orang yang berada dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan dan mereka yang terpapar, terinfeksi virus corona hingga mengalami kematian. Wajarlah kalau banyak orang kuatir terjangkit bahkan takut mati. Belum lagi orang sederhana yang terperngaruh hidup sosial ekonominya. Menjadi lebih sulit dan berat. Akan tetapi mudah-mudahan kita semua tidak kehilangan harapan dan iman, seperti pegawai istana di Kapernaum yang datang, berharap dan percaya kepada Yesus, sekalipun tak hadir secara fisik. Marilah kita minta Yesus datang memulihkan keadaan global yang memprihatinkan ini. Mungkin kita berkata kepada Yesus seperti pegawai istana, “Tuhan, datanglah ke rumahku agar aku, sahabat, kerabat, keluargaku tidak mati. Tuhan datanglah segera sebelum kami binasa”.

Semoga iman dan harapan akan kuasa Yesus, Bandung dipulihkan, Jawa Barat dibersihkan, Indonesia dibebaskan dari virus corona dan dunia dipulihkan. Sehingga kita dapat memulai kehidupan baru seperti digambarkan dalam bacaan pertama yang penuh dengan sukacita karena mengandalkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dan bergandengan tangan satu sama lain. “Tuhan datanglah sebelum kami binasa”. Tuhan berkata, “pergilah! Pulanglah! Engkau akan sembuh, engkau akan hidup!”

No comments:

Post a Comment

5 Juli 2020 Minggu Pekan Biasa XIV

Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC Misa Hari Minggu Biasa XIV 5 Juli 2020 Gereja Santo Petrus Katedral Bandung video :  Min...