Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin,
OSC
Misa Harian Selasa Paskah II 21 April 2020
Gereja St. Petrus Katedral Bandung
Video : Selasa Paskah II 21 April 2020
Bacaan I Kis 4:32-37
Mazmur Tanggapan Mzm 93:1ab.1c-2.5
Bacaan Injil Yoh 3:7-15
Saudara saudari yang terkasih,
kita bersyukur ada banyak kelompok
kategorial baik rohani maupun sosial dalam Gereja Katolik. Di mana
kelompok-kelompok ini sekarang terlibat dengan caranya masing-masing. Di
samping itu ada banyak ordo, kongregasi serta tarekat religius dan sekulir yang
berkarya di Indonesia.
Mana komunitas yang sungguh katolik?
Karena mereka berbeda-beda dan kadang
tampak bersaingan atau bahkan bertentangan sepertinya, sambil berlomba-lomba
mencari dan memiliki moderator Imam bahkan kalau perlu seorang Uskup biar tambah
diakui dan keren.
Ada kalanya kita berdiskusi walau tanpa konklusi
dan solusi, gereja macam apa yang sebenarnya dikehendaki oleh Kristus dan dihidupi
oleh para murid?
Walaupun caranya berbeda-beda, komunitas
katolik dimanapun kiranya berdiri untuk meneruskan kehidupan gereja perdana di
Yerusalem.
Ada kisah, ada seorang terjerumus di lubang
sumur kering di suatu padang.
Dan dia berteriak karena mau naik tidak
bisa, “tolong … tolong … tolong …!”
Ada org lewat, lalu tanya, “siapa itu?”
“Saya”
“Saya siapa?”
“ya saya, di sini, di lubang”
“siapa?”
“saya, Petrus”
“Oh, orang katolik”, lalu dia bilang, “ah
saya Yohanes” katanya lalu dia mendekat
“Tolong saya keluar”
Lalu akhirnya dia berkata, “baik,
berikanlah tanganmu”.
Tapi dia diam saja.
“Hayo cepat berikan tanganmu supaya saya
angkat”
“Tidak mau!”
Lalu Yohanes ini tahu, “ah ini berarti orang
pelit, nggak mau memberi tangannya”
“Ambil tangan saya!”
Langsung diambil lalu dia naik.
waktu naik dia tanya, “aduh, puji Tuhan!
Kamu dari kelompok komunitas mana?”
Dia sebutkan, karena berbeda dia
lepaskan lagi.
Saudara saudari yang terkasih,
kehidupan komunitas murid-murid Yesus di
Yerusalem digambarkan dengan sangat singkat
dan padat. Pada Kisah Para Rasul 2:42-47, yang menjadi bacaan pertama pada hari
minggu Kerahiman kemarin dan pada Kisah Para Rasul 4:32-37 yang menjadi bacaan pertama
hari ini. Para murid yang telah mengalami kebangkitan Tuhan dicurahi oleh Roh Kudus
membentuk komunitas murid-murid Yesus menjadi gereja yang sehati sejiwa berbagi
sukacita. Dari mereka kita mengenal 4 pilar gereja :
- Kerygma yaitu pewartaaan, di mana mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan mewartakan Kristus yang bangkit.
- Koinonia, persaudaraan, di mana mereka hidup dalam persekutuan dalam komunitas dalam kelompok-kelompok basis
- Liturgia yaitu perayaan, di mana mereka berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa, mereka beribadat dan merayakan ekaristi.
- Diakonia yaitu pelayanan, di mana mereka melakukan banyak karya-karya baik, karya sosial dan pastoral
Keempat pilar gereja ini dihidupi dengan
semangat martyria yaitu pengorbanan di mana mereka menjual harta miliknya, membagi-bagikan
kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing hingga tak ada seorangpun
yang berkekurangan. Serta memberi kesaksian iman dengan resiko kematian. Salah
satu contohnya yang membagi-bagikan disebutkan dalam bacaan pertama hari ini adalah
Barnabas yang disebut anak penghiburan. Ia bukan hanya membagikan, kelak ia
menjadi rasul yang membawa, menemani dan membimbing Santo Paulus,
Buah dari kehidupan gereja perdana ini
adalah, menarik sekali
- Mereka dipenuhi sukacita, disemangati ketulusan dan hidup dalam kasih karunia yang berlimpah-limpah.
- Mereka disukai oleh semua orang, bukan oleh banyak orang saja, tapi ditulis disukai oleh semua orang cara hidup mereka ini.
- Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan hingga komunitas mereka makin besar dan akhirnya menjadi gereja seperti yang kita alami sekarang ini.
gereja perdana di Yerusalem bukanlah sekedar
model tetapi menjadi gereja yang sungguh dikehendaki oleh Tuhan dan harus
dihidupi sekarang ini. Dengan keempat pilarnya dalam semangat pengorbanan yang
secara kongkrit ditandai oleh kesediaan untuk berbagi sebagai ungkapan hidup
dalam kasih yang berlimpah-limpah. Menghidupi gereja perdana saat ini adalah
suatu kesaksian yang sungguh berbicara dan menyentuh banyak orang hingga
kegiatan kita menjadi pewartaan yang hidup bahwa Kristus sungguh telah bangkit.
Saudara saudari yang terkasih,
komunitas Katolik apapun akan mengalami
krisis serius kalau jauh dari semangat hidup gereja perdana. Kepada para Penatua
di Efesus dalam perpisahannya, Paulus
berkata dalam Kisah Para Rasul 20:35 “Dalam segala sesuatu telah kuberikan
contoh kepada kamu (di mana Paulus bekerja) bahwa dengan bekerja demikian kita
harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus,
sebab Ia sendiri telah mengatakan : Adalah lebih berbahagia memberi daripada
menerima”.
Semoga makin hari kita makin menjadi
Barnabas-Barnabas yang lain yaitu anak-anak penghiburan yang membawa sukacita,
sehati sejiwa berbagi sukacita.
No comments:
Post a Comment