Thursday, May 7, 2020

7 April 2020 Selasa Pekan Suci

Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC
Misa Harian Selasa Pekan Suci  7 April 2020
Gereja Santo Fransiskus Xaverius 
Dayeuhkolot Bandung


Bacaan I Yes 49:1-6
Mazmur Tanggapan Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17
Bacaan Injil Yoh 13:21-33.36-38

Saudara saudari yang terkasih,
ada peribahasa berbunyi : air susu dibalas air tuba, perbuatan baik terhadap seseorang dibalas dengan perbuatan jahat. Apalagi kalau ada orang berbuat jahat, orang cenderung membalasnya dengan perbuatan yang mungkin jauh lebih jahat lagi. Di situlah letaknya akar retak persahabatan, hancurnya persaudaraan dan rusaknya perdamaian di dunia. Mulai dari keluarga, Gereja dan Negara. Yesus mengasihi para muridNya satu persatu tetapi mereka mengalami kasih itu secara berbeda. Bahkan bisa jadi, Yudas yang mengkhianati Yesus tidak mengalami Kasih Yesus. Itu tidak berarti bahwa Kasih Yesus tidak diberikan kepada Yudas, tetapi yang terjadi adalah Yudas tidak tersentuh oleh Kasih Yesus.

Saudara saudari yang terkasih,
Nabi Yesaya menggambarkan bagaimana Kasih Allah telah membentuk hamba Yahwe menjadi seorang utusan untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Supaya keselamatan yang dari Allah sampai ke ujung bumi. Allah tidak pernah berhenti melakukan berbagai cara kreatif untuk menyatakan KasihNya sehingga Ia mengutus Putra TunggalNya. Belas kasih itulah yang kita rayakan secara khusus pada Tahun Luar Biasa Kerahiman Ilahi 2015-2016. Yesus menyatakan kasihNya kepada para rasul. Sayangnya satu di antaranya yaitu Yudas mengkhianati Yesus. Saat Yesus membasuh kaki para murid, tak seorangpun dibedakan. Yudas pun dibasuh, tapi ia tidak mengalami dilayani, dibersihkan, dikuduskan oleh Yesus supaya ikut ambil bagian dalam perjamuan Tuhan. Bahkan secara istimewa Yesus mengungkapkan kasihNya kepada Yudas agar Yudas sadar, betapa Ia mengasihinya.

Waktu ditanya siapa yang akan mengkhianatiNya, Yesus memberitahu ciri tanpa menyebutkan nama, “dialah itu yang kepadanya Aku memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya”. Artinya, tidak ada orang lain, Yudas yang pertama mendapat kesempatan, Yesus mencelupkan roti dan kemudian kepadanya roti itu diberikanNya, hanya kepada Yudas. Gerakan dan Tanda Cinta Yesus kepada Yudas untuk menyadarkan Yudas, betapa Yesus menyayanginya. Sayangnya Yudas tidak sadar juga, hatinya tertutup ambisi akan uang hingga tidak mengalami Tanda Kasih Yesus. Yesus masih mengingatkan Yudas agar Yudas sadar, seolah berkata, “Yudas, Aku tahu rencanamu, lakukanlah apa yang hendak kamu lakukan, kalau kamu tega”. Dengan cara itu pun, sayang, Yudas tetap tidak sadar, tidak tersentuh oleh Kasih Yesus. Bahkan nanti di Getsemani, Yesus menyatakan kasihNya pada Yudas dengan sapaann lembut. Ketika Yudas mencium tangan Yesus, Yesus berkata, “Yudas, dengan cara inikah engkau mengkhianati Aku?” Yudas tersentak, dan mungkin baru mengalami Kasih Yesus yang sebenarnya, harusnya sudah dirasakan sejak dipanggil ia menjadi satu dari dua belas rasul.

Saudara saudari yang terkasih,
ada orang yang tak mengalami Kasih Allah, hingga mungkin memberontak pada Allah, menjauhiNya dan mengkhianati imannya. Itu tidak berarti bahwa Allah tidak mengasihinya, tetapi mungkin ia tidak tersentuh oleh Kasih Allah. Pengalaman dikasihi, mungkin lebih tepatnya, merasa disentuh oleh Kasih Allah telah mengantar banyak orang bertobat dan mengubah mereka menjadi orang lebih baik, entah dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat maupun menggereja dan bernegara. Mereka berkembang imannya, bertumbuh komitmennya. Mereka mudah tergerak hatinya oleh belas kasih pada sesama. Orang yang berbela rasa itu kreatif, selalu mencari cara mewujudkan belas kasihnya.

Saudara saudari yang terkasih,
fakta Allah mengasihi kita, tidak dapat ditiadakan dengan pengalaman bahwa saya tidak merasa tersentuh, tidak mengalami kasih Allah. Semoga saudara saudarI yang terkasih, kita makin tersentuh oleh Kasih Allah yang sungguh telah mengasihi kita. Dan semoga karya-karya baik kita membuat orang lain makin tersentuh oleh Kasih Allah.

No comments:

Post a Comment

5 Juli 2020 Minggu Pekan Biasa XIV

Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin, OSC Misa Hari Minggu Biasa XIV 5 Juli 2020 Gereja Santo Petrus Katedral Bandung video :  Min...