Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin,
OSC
Misa Peringatan Wajib
Santa Perawan
Maria Bunda Gereja,
Senin 1 Juni 2020
Kapel Hati Kudus Yesus RS Boromeus
Bandung
Bacaan I Kis 1:12-14
Mazmur Tanggapan Mzm 87:1-2.3.5.6-7
Bacaan Injil Yoh 19:25-34
Saudara saudari yang terkasih,
Mazmur Tanggapan Mzm 87:1-2.3.5.6-7
Bacaan Injil Yoh 19:25-34
Saudara saudari yang terkasih,
Sri Paus Fransiskus menetapkan Peringatan
Wajib Maria Bunda Gereja untuk dimasukkan ke dalam kalender liturgi pada setiap
hari Senin setelah Pentakosta. Dekrit peringatan yang ditanda tangani oleh Kardinal
Robert Sarah diumumkan pada tanggal 3 Maret 2018 dengan kalimat pertama, “Penghormatan
dan bakti penuh sukacita yang diberikan kepada Bunda Maria oleh Gereja saat ini,
dalam terang refleksi tentang misteri Kristus dan kodrat Allah, tidak dapat mengabaikan
sosok seorang wanita, Perawan Maria yang adalah Bunda Kristus sekaligus Bunda Gereja”.
Saudara saudari yang terkasih,
Maria adalah Bunda yang setia menemani
perjalanan Yesus sejak lahir sampai mati. Maka di Kapel Maria Bunda Yesus ini
ada kaca patri dan kaca grafir dari kehidupan Yesus bersama dengan Maria. Maria
menerima kabar dari Roh Kudus, lalu kemudian
kelahiran Yesus, kemudian di sana ada salib Yesus di sana ada Maria, lalu ada Yesus
diturunkan di atas salib, lalu ada Yesus bertemu Maria di dalam perjalanan
salib, di sini ada Maria pergi ke Mesir bersama dengan Yesus, Yesus
dipersembahkan dalam Bait Allah, lalu Yesus
diketemukan di dalam Bait Allah, Yesus di dalam perjamuan. Jadi selalu Maria
itu ada dalam kehidupan Yesus. Di bawah kayu salib, Yesus menyerahkan IbuNya
kepada murid terkasih, dan murid terkasih kepada IbuNya, saat para rasul berkumpul
di ruang atas, bertekun sehati dan berdoa bersama dengan para rasul, menantikan
Roh Kudus. Roh Kudus turun, Maria juga ada di sana. Itulah saat Pentakosta,
saat kelahiran gereja. Maria melahirkan dan menjadi Ibu Kristus, kepada tubuh
mistik gereja maka Maria juga menjadi Ibu dari anggota tubuh mistikNya. Perayaan
ini akan membantu kita untuk mengingatkan bahwa pertumbuhan kehidupan Kristen harus
ditambatkan, dilabuhkan, pada misteri salib, persembahan Kristus dalam perayaan
Ekaristi dan kepada Bunda Penebus dan Bunda kita yaitu Bunda Tertebus.
Saudara saudari yang terkasih,
ada ilustrasi kecil, ada seorang Oma sedang
berdoa khusus di patung Bunda Maria, doa Rosario, tiba-tiba di atas salib besar
itu ada suara,
“Oma, ini Yesus”.
Dia kaget, lalu lihat ke salib, lalu meneruskan
doa Rosario.
“Oma, ini Yesus”.
Dia lihat lagi, dia berdoa lagi.
“Oma, ini Yesus”.
Dia lihat lagi, akhirnya Oma itu
berkata, “ssstt… Yesus diam! Saya lagi bicara dengan ibuMu”.
Ternyata ada seorang yang sedang
membersihkan di balik patung Yesus itu lalu mengganggu Oma itu. Tapi Oma ini
salah mengerti, ia berkata “sst… Yesus diam, saya sedang berbicara dengan ibuMu”,
yang harus terjadi sebetulnya adalah sebaliknya. Ketika kita sedang bersama Maria dan di situ ada Yesus, Maria akan
berkata, “ini Putraku, berbicara dengan Putraku”. Jadi Maria akan mengantar kepada
Putra. Salah pengertian kalau orang mengutamakan Maria melupakan Yesus dan
tidak akan mungkin orang yang berdevosi kepada Maria melupakan Yesus atau yang
mencintai Yesus melupakan Maria, tidak mungkin terjadi
Saudara saudari yang terkasih,
kesetiaan Maria hingga berada di bawah
kayu salib bukan sekedar cinta seorang Ibu pada anaknya, tetapi juga ketaatan
seorang beriman kepada Allah untuk melaksanakan kehendak Allah sesuai janjinya,
“aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanMu”. Di atas salib Yesus
melihat Maria dan murid terkasih di sampingnya. Momen tragis penuh haru ini
dijadikan Yesus sebagai kesempatan rahmat untuk menyatakan posisi Maria dalam
komunitas murid Yesus, gerejaNya, dengan menyerahkan IbuNya kepada murid yang
dikasihiNya sebagai wakil para murid yang lain dan menyerahkan para murid pada
perlindungan Maria. “Ibu, inilah anakmu, anak inilah Ibumu”. Murid itu menerima
IbuNya di dalam rumahnya. Yesus mempercayakan IbuNya kepada murid terkasih untuk
ada di hati dalam kehidupan para murid. Para murid lain lari, hanya murid yang terkasih,
setia. Murid terkasih itulah dititipi Maria IbuNya dan menerima Maria di
rumahnya, di dalam hatinya, dalam kehidupan para murid, di dalam gerejaNya.
Saudara saudari yang terkasih,
Maria dihormati bahkan dipuja di dalam
gereja karena Maria sungguh mendapat tempat dalam hati Yesus. Berbagai devosi Maria
akan membawa kita kepada Yesus. Maka orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan, Juru
Selamat, Kepala Mistik Gereja, akan juga mengakui Maria sebagai Ibu, Ibunda Yesus Kristus dan Bunda
Gereja karena fakta dan amanat Yesus yang menyerahkan murid-muridNya, yaitu Gereja
pada perlindungan Maria. Maka devosan Maria sejati akan juga menjadi murid yang
terkasih yang setia kepada Yesus. Maka orang Katolik yang tidak menerima Maria
sebagaimana yang diajarkan oleh gereja, itu bisa diibaratkan seperti seorang
pria yang mencintai seorang gadis dan mengawininya, tetapi ia tidak mau menerima
ibunya sebagai mertuanya. Ada orang berkata, kalau mengawini dia satu paket dengan
ibunya dengan mertuanya. Tidak semua mertua begitu, maksudnya, mertua tertentu
yang ditakuti dan tidak disenangi oleh mantunya.
Ketika kita mengimani Yesus, satu paket Ia
adalah IbuNya. Ketika kita menghormati Maria satu paket mengantar kepada Yesus.
Maka devosan sejati Maria, orang yang berbakti pada Maria akan makin dekat dengan
Yesus, dan orang yang makin dekat dengan Yesus akan menghormati, berbakti
kepada Maria. Ada begitu banyak murid, dua belas murid tapi hanya kepada murid
yang terkasih, Yesus menyerahkan, karena ia setia dan murid terkasih itu menerima
Maria sebagai Ibunya. Maka murid terkasih akan sekaligus juga menjadi seorang yang
menghormati Maria dengan baik. Maka murid terkasih menjadi juga anak Maria yang
terkasih.
Mari saudara saudari yang terkasih, pada
peringatan Maria Bunda Gereja ini kita makin menghayati bahwa devosi kita makin
mengantar kedekatan kita kepada Yesus dan kecintaan kepada Yesus makin menaruh
hormat kita kepada Bunda Maria. Bunda Maria mendapat karunia istimewa dan kuasa
dari Allah, maka ada banyak doa dan ada banyak
mukjizat juga yang bisa terjadi melalui doa-doa dan kesucian Maria.
No comments:
Post a Comment