Homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin,
OSC
Peringatan Wajib Santo Barnabas 11 Juni
2020
Kapel Santa Maria Bunda Yesus
Wisma Keuskupan Bandung
video : PW Santo Barnabas 11 Juni 2020
Bacaan I Kis 11:21b-26; 13:1-3
Mazmur Tanggapan Mzm 98:1.2-3ab.3c-4.5-6
Bacaan Injil Mat 10:7-13
Saudara saudari yang terkasih,
kita sering merindukan kedatangan orang
yang memberi energi positif, suasana ceria dan semangat hidup. Dengan kata lain
kita mengharapkan pribadi yang membawa berkat, meneguhkan dan menyemangati kita
untuk bangun kembali saat jatuh, untuk berusaha lagi saat gagal, untuk menemani
saat kesepian dan memberi harapan saat putus asa, serasa menemui jalan buntu. Itulah
hidup Santo Barnabas, yang arti namanya adalah anak penghiburan, anak yang
memberi semangat, yang perkataan dan perbuatannya membuat orang hidup dan
mengalami terberkati. Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan
iman. Ia seorang kaya, baik rohani maupun materi, hingga mampu menghibur orang dengan
nasehat rohani dan donasi materi. Ia menjual miliknya untuk komunitas dan
memberikan dirinya untuk pelayanan. Ia menerima Paulus yang bertobat dan membawanya
kepada para rasul. Ia diutus para rasul ke Antiokhia membawa sukacita, hingga
mereka untuk pertama kali disebut Kristen. Barnabas menjemput Paulus di Tarsus
dan membawanya ke Antiokhia. Barnabas yang terhormat dan terpandang di kalangan
umat, hingga selalu disebut pertama, Barnabas dan Paulus. kalau ikuti kisah-kisah
para rasul, Barnabas Paulus, Barnabas Paulus. Ia membimbing Paulus hingga Paulus
menjadi lebih besar dari Barnabas, dan akhirnya pada suatu kesempatan, dalam Kisah
Para Rasul 13:42, sejak Paulus berkotbah di Antiokhia Pisidia, Paulus menjadi
lebih besar daripada Barnabas, dan sejak itu disebut Paulus dan Barnabas, Paulus
dan Barnabas. Saat mengecewakan Paulus, Markus ditinggal oleh Paulus, tetapi Barnabas
datang menghibur, meneguhkan dan akhirnya membawa dan menemani Markus. Itulah Barnabas,
anak penghiburan, yang membuat orang menjadi besar, yang membuat orang merasa
terberkati.
Saudara saudari yang terkasih,
Yesus mengutus para murid untuk praktek
menjadi anak penghiburan yang membagikan berkat secara cuma-cuma, menyembuhkan
orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang kusta dan mengusir setan-setan.
Ini adalah kiranya praktek perutusan pertama yang membuat murid bangga dan
merasa dipercaya. Bisa jadi mereka sebagai orang-orang yang baru, belum tiga
tahun dengan Yesus, merasa gaya atau berlagak karena akan unjuk kuasa yang bisa
membuat mereka populer. Bayangkan mukjizat-mukjizat itu bisa mereka lakukan, siapa yang tidak akan
kagum bahwa mereka bisa membuat mukjizat. Maka agar mereka tak jatuh pada
kesombongan diri, Yesus menekankan pentingnya percaya pada penyelenggaraan Ilahi,
agar orang sadar bahwa seandainya berhasil, kesuksesannya bukanlah semata hasil
jerih payah manusia, tetapi merupakan berkat Allah. Maka dalam perutusan, Yesus
meminta mereka untuk membawa bekal secukupnya, tidak berlebihan, agar mereka
tetap mengandalkan kekuasaan Allah.
Saudara saudari yang terkasih,
situasi hidup kita sering memaksa kita untuk
berpikir serasional mungkin, berencana seprofesional mungkin. Maka kita
mengandalkan sarana duniawi untuk mengejar cita-cita dan mimpi kita, jika tidak
hati-hati, kita bisa terjebak pada urusan duniawi belaka, hingga lupa pada
penyelenggaraan Ilahi. Dalam keadaan itu kita mudah tergelincir, hingga
mengejar keberhasilan tanpa peduli pada nilai dan etika Kristiani. Mencari
keuntungan yang membabi buta tanpa malu pada sesama dan tanpa takut kepada Tuhan.
Semoga harta dan sarana serta kepintaran
dan keahlian kita, yang kita miliki, kita gunakan sesuai dengan maksud Allah
demi kesejahteraan manusia dan kemuliaan Allah. Di situlah kita bisa menjadi
anak penghiburan, seperti Barnabas yaitu orang yang menjadi berkat bagi sesama.
Marilah kita berusaha keras tetapi juga berdoa dengan tekun, agar tak lupa diri
bahwa apa yang kita miliki dan nikmati adalah berkat Allah yang juga harus membawa
penghiburan bagi sesama.
No comments:
Post a Comment